Sabtu, 12 Februari 2011

sistem perekonomian indonesia

SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA
Apa sistem perekonomian Indonesia sekarang? Sebelum menjawabnya, kita perlu mengetahui jenis-jenis sistem perekonomian yang ada di dunia, yaitu sebagai berikut.
Sistem Ekonomi Sosialis/Komunis
Sistem ekonomi ini menjadikan pemerintah sebagai pusat dari segala macam kegiatan ekonomi. Segala macam kegiatan ekonomi masyarakat diatur oleh pusat, bahkan mengenai hak milik pribadi pun pemerintah pusatlah yang mengatur.
Akibat dari sistem ini, tidak adanya kepemilikan pribadi karena semuanya diatur oleh pusat. Tak ada pula si kaya dan si miskin karena ekonomi komunis berpandangan bahwa seharusnya kondisi masyarakat harus “sama rata sama rasa”, tak ada yang lebih dan tak ada yang kurang. Rakyat atau masyarakat tidak bebas menggunakan sumber daya alam.
Kemampuan mereka untuk berpikir kreatif benar-benar dipasung sehingga rakyat hanya bisa “terima-terima” saja. Sistem ekonomisosialis ini digawangi oleh Rusia.
Sistem Ekonomi Liberal/Kapitalis
Sistem ekonomi ini membebaskan segala macam bentuk kegiatan ekonomi. Pemerintah tak ada urusan dengan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh rakyat. Mereka semua mendapatkan hak yang sama untuk berkreativitas. Tak ada pelarangan.
Intinya, dalam sistem ekonomi kapitalis, semua bebas berbuat apa saja. Sehingga tak mengherankan bila kaum pemodal atau kapitalmenjadi kaum yang super power pada sistem ekonomi ini. Sistem ekonomi liberal atau kapitalis ini digawangi oleh Amerika sebagai negara imperialis.
Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi yang merupakan kombinasi dari dua sistem ekonomi sebelumnya, yaitu komunis dan liberal. Rakyat memiliki hak untuk berkreativitas, namun demikian pemerintah juga tetap berperan dalam mengatur jalannya kegiatan ekonomi.
Sistem Perekonomian Indonesia Sekarang Mengarah pada Kapitalis?
Banyaknya pengangguran, kaum pemodal semakin berkuasa, yang miskin semakin miskin, eksploitasi besar-besaran terhadap sumber daya alam, kesenjangan sosial, dan seterusnya. Itulah yang terjadi dengan kondisi perekonomian di Indonesia. Bila ditelisik, ternyata sistem perekonomian tersebut hampir mirip dengan sistem perekonomian yang ada di Amerika yang notabene adalah kapitalis.
Amerika, negara super power yang katanya merajai dunia dan menjadi pusat segala macam peradaban, ternyata memiliki sistem perekonomian yang buruk. Masih ingat dengan kasus Enron dan Worldcom? Perusahaan raksasa itu hancur karena manipulasi yang dilakukan oleh manajemen perusahaan demi keuntungan golongan tertentu.
Beberapa tahun belakangan ini, kita juga dikagetkan dengan anjloknyasaham yang ada di Wall Street karena salah satu perusahaan properti mengalami kebangkrutan yang berakibat fatal pada sistem perekonomian yang lain. Kondisi tersebut hampir sama dengan di Indonesia bukan?
Sistem perekonomian Indonesia sekarang bisa dikatakan condong ke Barat. Bagai sebuah dilema memang. Di satu sisi, Indonesia memang membutuhkan “asupan gizi” dari negara Barat yang notabene kapitalis, namun di sisi lain Indonesia juga harus siap dijadikan “bulan-bulanan” oleh para kreditur.
Apa yang terjadi? Seperti yang sudah dijelaskan di atas. Bagaimana cara mengatasinya? Butuh waktu, daya, serta upaya tentunya.



SISTEM PEEKONOMIAN INDONESIA
Sistem perekonomian adalah sebuah sistem yang menggerakkan sendi perekonomian nasional. Setiap negara memiliki sistem perekonomian nasional berbeda karena landasan atau falsafah yang dimilikinya pun berbeda. Ada beberapa sistem perekonomian nasional yang pernah maupun saat ini tengah berlaku di Indonesia. Mulai sistem perekonomian liberal, ekonomi sosialis, sistem demokrasi ekonomi, sampai sistem perekonomian kerakyatan yang masih berlaku sampai saat ini.
Sistem Perekonomian Nasional
Sistem perekonomian nasional Indonesia saat ini adalah sistem perekonomian nasional kerakyatan yang mulai berlaku sejak terjadinyareformasi pada 1998. Tekad pemerintah ini ditetapkan dalam Ketetapan MPR Indonesia Nomor IV/MPR/1999 yang mengatur mengenai Garis-Garis Besar Haluan Negara.
Dalam sistem perekonomian kerakyatan, pemerintah hanya berperan sebagai pencipta iklim sehat yang memungkinkan tumbuh dan berkembangnya dunia usaha di Indonesia, sedangkan kegiatan ekonomi dipegang secara aktif oleh masyarakat. Sistem ekonomi kerakyatan ini memiliki beberapa ciri khusus yang membedakannya dengan sistem perekonomian lain.
Ciri Khusus Sistem Ekonomi Kerakyatan
Berikut ini merupakan ciri-ciri khusus sistem ekonomi kerakyatan.
Sistem perekonomian nasional Indonesia memiliki tumpuanmekanisme pasar yang berpegang teguh pada keadilan dengan prinsip adanya persaingan yang sehat. Dengan begitu, seluruh masyarakat Indonesia memiliki kesempatan yang sama dalam melakukan usaha untuk memperoleh pendapatan.
Poin-poin yang menjadi perhatian pada sistem perekonomian nasional kerakyatan adalah pertumbuhan ekonomi, kepentingansosial, nilai keadilan, dan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Poin-poin inilah yang harus dijadikan pedoman ketika menentukan kebijakan dalam bidang perekonomian nasional.
Sistem perekonomian nasional Indonesia ditandai pula dengan adanya kemampuan untuk mewujudkan pembangunan yang berwawasan lingkungan serta berkesinambungan. Kemampuan ini dapat membantu pencapaian perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang stabil. Pertumbuhan ekonomi yang merata di seluruh wilayah Indonesia.
Sistem perekonomian nasional Indonesia mampu memberikan jaminan bahwa masyarakat Indonesia akan mendapatkan kesempatan yang sama, baik untuk melakukan usaha tertentu maupun untuk bekerja. Kesempatan yang ada dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk meningkatkan perekonomian seluruh rakyat Indonesia. Jadi, semuanya bergantung pada individunya sendiri, mampu atau tidak untuk memanfaatkan kesempatan yang ada.
Adanya perlindungan terhadap hak-hak yang dimiliki olehkonsumen serta adanya perlakuan yang adil bagi seluruh rakyat Indonesia. Ini diperlukan untuk menjamin iklim perekonomian yang sehat, dalam arti tidak ada pihak yang dirugikan dalam menjalankan kegiatan perekonomian nasional. Semua pihak saling diuntungkan dalam kegiatan ekonomi yang dilakukannya.


bisa dikatakan tidak mengacu kepada dua kekuatan besar yang saling berlomba saat ini, yakni sistem ekonomi kapitalis yang berlandaskan liberalisme dan sistem ekonomi sosialis yang berlandaskan komunis.
Kedua sistem ekonomi tersebut bisa dikatakan tidak mewakilisistem hidup masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia merancang sendiri sistem perekonomiannya yang sesuai denga budaya bangsa Indonesia sendiri.
Para founding father bangsa Indonesia merancang sebuah sistem kehidupan bangsa yang bisa mempersatukan suku bangsa yang beragam ini. Pancasila menjadi salah satu jawaban untuk permasalahan tersebut.
Pancasila dirancang agar bisa menampung semua aspirasi komponenbangsa ini. Oleh karena itu, pancasila dijadikan sebagai salah satu dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pancasila juga dijadikan inspirasi untuk merancang sistem perekonomian Indonesia. Sistem perekonomian Indonesia haruslah sesuai dengan nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa.
Selain itu, dalam menjalankan roda perekonomian, Indonesia harus berlaku adil dan sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan. Oleh karena itu, segala bentuk penindasan atas dasar kegiatan ekonomi tidak dibenarkan.
Kegiatan perekonomian yang dijalankan juga semata-mata untuk membentuk persatuan bangsa yang semakin kuat. Kegiatan perekonomian yang merusak persatuan bangsa justru sangat dihindari dan sama sekali tidak bermanfaat dalam jangka panjang.
Segala bentuk perselisihan dalam kegiatan ekonomi juga hendaknya diselesaikan dengan cara musyawarah dan dengan cara-cara yang bijaksana. Pada akhirnya, tujuan akhir yang ingin dicapai adalah membentuk keadilan sosial tanpa memperlebar jurang antara si kaya dan si miskin.
Dalam UUD 1945 pasal 33, dijelaskan panduan dalam menjalankan roda perekonomian Indonesia. Pada pasal 1, dijelaskan perkonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas dasar kekeluargaan.
Pasal ini menjelaskan bahwa segala bentuk kegiatan perekomian, pada dasarnya, harus dibentuk berdasarkan asas kekeluargaan. Tidak dibenarkan adanya bentuk penipuan, penindasan, dan bentuk kejahatanlainnya.
Pasal ini juga seringkali dijadikan dasar untuk kegiatan koperasi.Koperasi merupakan salah satu bentuk perekonomian yang bertujuan untuk mensejahterakan setiap anggotanya.
Pada pasal 2, dijelaskan bahwa cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan hajat hidup orang banyak dikuasai sepenuhnya oleh negara. Hal ini sekali lagi menegaskan kepada kita bahwa negara berkewajiban membentuk suatu sistem perkonomian yang berkeadilan dan mensejahterakan rakyat.
Indonesia dikenal memiliki berbagai kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, darat, laut, dan udara. Pada pasal 3, dijelaskan bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, dikuasai oleh negara dan digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Pada pasal selanjutnya juga dijelaskan prinsip-prinsip dasar perekonomian yang berkeadilan. Pada pasal 4, dijelaskan bahwa perekonomian nasional diselenggarakan atas dasar demokrasi ekonomi, dengan prinsip-prinsip kebersamaan, efisensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
Dari pasal ini, jelas terlihat bahwa bangsa Indonesia menginginkan kegiatan perekonomian yang berkelanjutan tanpa harus merusak tatanan alam yang sudah terbentuk seperti yang sering didengungkan akhir-akhir ini.



GRAFIK PERTUMBUHAN EKONOMI

akan naik dengan positif bila produksi dan kekayaan ekonomi nasional naik secara signifikan. Faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi?
Inflasi
Inflasi terjadi bila ada kenaikan harga barang, terutama harga barang pokok, yang akhirnya akan membuat daya beli masyarakat menurun. Penurunan daya beli ini akan menyebabkan kemunduran sektor ekonomi yang lain. Saat masyarakat memusatkan perhatian pada pembelian bahan makanan sehari-hari, terkadang uang untuk bersenang-senang sudah tak tersisa. Dengan demikian, sektor usaha rekreasi mengalami defisit. Transportasi pun akan mengalami penurunan jumlah penumpang dan pemasukan pun akan berkurang.
Begitulah siklus ekonomi yang dipengaruhi oleh faktor inflasi ini. Tak bisa dibayangkan bila infalsi berlangsung dalam jangka waktu lama. Fundamental ekonomi pasti akan terganggu dan krisis ekonomi, bahkan krisis moneter, akan menerpa. Sektor perbankan pun akan mengalami kelesuan karena kredit banyak macet dan penyaluran kredit pun akan bermasalah. Saat sektor pembiayaan mulai terganggu, sektor lain akan mengalami gangguan yang tidak sedikit pula.
Pemerintah pasti akan pusing. Menaikkan suku bunga akan mencekik para pengutang. Namun, kalau tidak, uang yang beredar di masyarakat akan menjadi terlalu banyak. Hal ini pun menjadi bahaya karena pemerintah tidak bisa mengontrol jumlah uang yang beredar di masyarakat. Itulah bayangan sedikit betapa akibat dari inflasi dapat membuat grafik pertumbuhan ekonomi menjadi negatif.
Anggaran Belanja Pemerintah
Bila belanja pemerintah sedikit, itu pun akan berakibat tersendatnya pembangunan infrastruktur perekonomian yang akan menunjang pembangunan ekonomi, terutama di daerah-daerah. Apalagi, ditambah isu mudahnya kepala pemerintahan daerah diseret dalam kasus korupsikalau penggunaan anggaran belanja pemerintah daerah tidak sesuai peraturan dan tak bisa dilacak keberadaan dana yang sudah terpakai. Tak bisa disalahkan mengapa anggaran belanja pemerintah hanya terserap sedikit.
Demi percepatan pembangunan, anggaran belanja pemerintah harus dikeluarkan sesuai peruntukkan yang sudah direncanakan. Hal ini akan sangat membantu pertumbuhan ekonomi, terutama penyediaan lapangan kerja padat karya di sektor pembangunan. Lingkaran peredaran uang cukup besar di sektor infrastruktur ini. Mulai pengadaan barang dan jasa, jasa konstruksi, jasa arsitektur, dan jasa transportasi. Belum lagi, efek domino yang akan terjadi di tempat pembangunan.
Para penjual makanan untuk para pekerja bangunan, pengaruh pembangunan terhadap percepatan pertumbuhan ekonomi untuk masyarakat sekitarnya.
Faktor Politik Internal dan Eksternal
Faktor politik memegang kunci yang sangat vital dalam grafik pertumbuhan ekonomi. Tanpa keadaan politik yang tenang dan tak bergejolak, akan sulit sekali membuat grafik pertumbuhan ekonomi bergerak positif. Faktor keamanan nasional sangat penting. Tak mungkin akan ada investor yang mau menanamkan dananya bila keadaan bangsa tidak aman.
Selain itu, ada kepastian hukum akan mempengaruhi apakah investorluar akan datang atau tidak. Pemberian insentif fiskal dan pajak juga akan menarik investor. Faktor eksternal seperti gejolak polotik di negara-negara yang menjalin hubungan perdagangan juga tak bisa dipungkiri sedikit banyak akan mempengaruhi grafik pertumbuhan ekonomi.
Oleh karena itu, krisis sekecil apapun yang terjadi di luar harus disikapi dengan serius. Kalau krisis tersebut berlangsung dalam waktu lama, ekonomi nasional juga akan terganggu walau tak terlalu banyak.

MASALAH PEREKONOMIAN INDONESIA

Bidang ekonomi merupakan aspek penting dalam suatu negara. Tidak jarang, masalah perekonomian bisa berdampak besar pada kondisi sosial politik. Entah itu masalah perekonomian yang menyangkut ekonomi riil maupun ekonomi keuangan. Masalah perekonomian di Indonesia yang sempat terjadi bukan hanya masalah deflasi dan inflasi. Sektor ekonomi riil, seperti industri rumah tangga, pangan, maupun jasa, pun terkadang masih mengalami hambatan hingga saat ini.
Jika kita mau menghubungkan persoalan itu dengan pengangguran dan kemiskinan, tentu kondisi ekonomi Indonesia masih jauh disebut stabil. Usaha pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pokok pun seringkali mengalami kendala. Alhasil, kita harus berulang-ulang mengimpor beras atau gandum dari negara lain. Output pertanian kita sampai sekarang masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok dalam negeri.
Kita pernah punya cerita manis dan membanggakan soal ketahananpangan Indonesia. Ketika Sutan Sjahrir menjadi perdana menteri, Indonesia pernah memberikan bantuan beras kepada India sebanyak 2.000 ton. Prestasi yang sangat luar biasa di saat republik baru seumur jagung. Namun, bagaimana dengan sekarang? India kini telah menjadi bagian dari kekuatan ekonomi Asia yang sangat diperhitungkan, di samping Cina dan Jepang.
Usaha Mikro
Memang, pemerintah sudah berusaha sebisanya untuk meningkatkan usaha mikro atau usaha kecil. Bantuan-bantuan berupa dana, penyuluhan, serta kerja sama, pun tidak jarang dilakukan pemerintah dengan pengusaha kecil. Kendala bisanya datang dari persoalan klasik yang hingga kini masih terus berlangsung, yakni birokrasi.
Panjangnya jalur birokrasi di negara kita dalam rangka penyaluran bantuan seringkali menimbulkan keengganan para pengusaha kecil untuk mengambil kesempatan tersebut. Mereka mengajukan permohonan dana bantuan dengan membawa proposal dari satu meja birokrasi ke meja yang lain. Tidak jarang pula, di antara mereka menjadi putus asa karena lamanya proses permohonan dan malasnya menghadapi permainan birokrasi.
Usaha rumah tangga, kerajinan tangan, makanan, dan industri mode, terkadang dihadapkan pula pada persaingan yang tidak setara dengan produk-produk luar negeri. Kampanye pemerintah dalam rangka mendorong kecintaan masyarakat untuk menggunakan produk dalam negeri menjadi tidak berarti ketika impor komoditi terus bertambah. Iklim persaingan yang tidak setara ini muncul karena jumlah kekayaan modalyang dimiliki pengusaha kecil jauh berbeda dengan yang dimiliki para taipan.
Tidak jarang, pengusaha kita seringkali banting setir, berpindah dari satu jenis usaha ke jenis usaha lain. Itu masih dalam kondisi survive, namun beberapa di antara mereka harus rela untuk gulung tikar. Satu hal kecil bagi peningkatan sektor ekonomi mikro yang belum tersentuh pemerintah adalah pendayagunaan pariwisata. Di Jawa Barat saja, masih banyak alam yang menarik untuk dijadikan pariwisata tetapi belum tersentuh oleh pemerintah. Apa hubungan antara pariwisata dengan ekonomi rakyat?
Biasanya, ketika di suatu daerah terdapat tempat pariwisata, geliat usaha rakyat akan ikut terdorong. Tengok saja di pantai-pantai yang sudah dikelola dengan baik. Banyak penduduk setempat yang dapat membuka usaha warung makan, bengkel kendaraan, hingga tempat penginapan sederhana. Begitupun, usaha mikro yang dikelola dengan modal rendah tanpa dilengkapi pengetahuan manajemen yang memadai.
Alhasil, usaha hanya dilakukan untuk menyambung hidup dan mempertahankan agar tetap ada. Mereka kesulitan untuk melakukan ekspansi usaha maupun akumulasi modal. Di sinilah, peran pemerintah sangat dibutuhkan.
Jalur Distribusi
Distribusi merupakan bagian penting dari sebuah kegiatan ekonomi. Lancar atau tidaknya jalur distribusi akan berpengaruh terhadap pasar dan kekuatan ekonomi masyarakat. Terkadang, jalur distribusi yang harus dilewati seseorang begitu panjang sehingga memakan banyak biaya.
Sebagai contoh, ketika harga cabai di pasar melonjak. Secara sederhana, mestinya petani cabai mendapat keuntungan dari kenaikan ini. Fakta berbicara lain, sebagian besar mereka sama sekali tidak mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga di pasar. Kondisi ini muncul karena jalur distribusi cabai dari petani hingga ke pasar begitu panjang. Para petani yang tidak memiliki akses langsung ke pasar biasanya menjual hasil panen ke penadah cabai dengan harga yang sudah disepakati.
Dari penadah, masuk ke tengkulak yang lebih besar dan harganya pun semakin bertambah. Pertambahan ini dipengaruhi pula oleh biaya distribusi yang harus dikeluarkan. Ketika persediaan cabai di pasar berkurang, otomatis harga akan sangat melambung dan keuntungan sudah ada di depan mata para tengkulak. Petani yang menjadiprodusen semestinya mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga. Namun, karena jalur distribusi yang panjang, mereka menjadi pihak yang sangat dirugikan.

 MASALAH POKOK EKONOMI

Apa masalah pokok ekonomiyang sebenarnya? Mengapa banyak sekali pengangguran? Ahli ekonomi sangat banyak, namun mengapa masalah ekonomi tak kunjung mereda? Beragam pertanyaan seputar ekonomi tersebut memang bukan pertanyaan baru. Masalah ekonomi merupakan masalah yang tiada habisnya. Padahal, ilmu ekonomi diciptakan untuk bisa memenuhi kebutuhan manusia, bukan sebaliknya.
Definisi dan Kegiatan Ekonomi
Ilmu ekonomi adalah sebuah ilmu yang membahas tentang cara-cara manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tersebut, manusia harus melakukan kegiatan ekonomi, yang terdiri dari 3 jenis kegiatan, yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi.
Selain kegiatan ekonomi tersebut, dalam ekonomi dijelaskan pula tentang adanya sifat manusia yang tak pernah puas. Yaitu, melalui hukum Gossen I yang intinya menyatakan bahwa tingkat tambahan kepuasan manusia terhadap sebuah barang atau jasa akan bertambah turun seiring dengan semakin seringnya barang atau jasa tersebut dipergunakan.
Dalam teori lain tentang ekonomi, disebutkan pula bahwa masalah pokok ekonomi adalah masalah scarcity atau masalah kelangkaan. Kelangkaan berarti tidak tersedianya barang atau jasa yang dibutuhkan manusia, bisa juga jumlah barang atau jasa yang tersedia tidak sebanding dengan tingkat pertumbuhan manusia.
Dalam ekonomi juga disebutkan bahwa semakin sedikit atau langka jumlah barang atau jasa, harga (pengorbanan untuk mendapatkannya) akan semakin tinggi. Tak heran bila harga-harga barang yang sulit didapat menjadi mahal.
Penyebab Barang Langka
Penyebab barang atau jasa menjadi langka adalah karena 2 hal, yaitu penyebab alami dan penyebab yang tidak alami. Penyebab alami maksudnya adalah kelangkaan barang yang disebabkan oleh faktor alamiah, misalnya bencana alam yang membuat barang-barang menjadi banyak yang hilang atau rusak sehingga ketersediaan barang berkurang. Hal ini wajar dan tak menjadi masalah.
Yang menjadi masalah adalah penyebab yang tidak alami atau karena perilaku manusia. Penyebab ini jelas-jelas disengaja dan jelas-jelas pula merugikan pihak lain. Kenyataannya, penyebab karena ulah manusiainilah yang merupakan penyebab utama masalah pokok dalam ekonomi. Coba saja lihat beberapa contoh tindakan merugikan berikut ini.
Keserakahan dan tidak pernah puas akan kepemilikan terhadap suatu barang atau jasa, seperti yang telah diungkapkan dalam hukum Gosen I. Akibatnya, beberapa kelompok menjadi sangat kaya karena eksploitasi besar-besaran, sedangkan kelompoklain memiliki keadaan sebaliknya.
Adanya ketakutan kelangkaan suatu barang yang suatu saat akan terjadi menyebabkan banyak orang menimbun barangdengan sengaja. Akibatnya, terjadilah kelangkaan.
Jadi, masalah pokok ekonomi yang sebenarnya adalah “kelangkaan” barang atau jasa bukan disebabkan oleh keadaan, melainkan oleh ulah manusia sendiri. Jangan pernah menyalahkan keadaan atas tragediatau musibah yang menimpa.
Ekonomi merupakan bidang yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Tidak jarang, masalah-masalah ekonomi berdampak pada bidang politik, sosial, atau yang lainnya. Mungkin itu pula yang menjadikan istilah “berdampak sistemik” begitu populer saat terjadinya kasus Bank Century. Masalah ekonomi bisa merupakan masalah individu. Bisa pula ditinjau sebagai masalah suatu negara.
Penghasilan yang rendah, hargabahan pokok yang melonjak, anjloknya nilai mata uang, atau runtuhnya bursa saham, merupakan masalah-masalah ekonomi yang seringkali muncul.
Masalah Ekonomi dalam Ilmu Ekonomi
Dalam ilmu ekonomi, masalah-masalah ekonomi biasanya ditentukan dengan seberapa besar dampak masalah tersebut juga seberapa panjang masalah ekonomi atau yang biasa kita sebut krisis ekonomi. Dalam hal ini, ada dua fase ketika ekonomi mengalami suatu krisis. Fase pertama biasanya ditandai dengan yang disebut resesi ekomomi dan fase yang paling krusial disebut depresi ekonomi.
Resesi Ekonomi
Resesi merupakan krisis ekonomi, namun berlangsung dalam jangka waktu yang singkat. Krisis itu bisa ditandai dengan jumlah pengangguran tinggi, harga-harga melonjak, atau ketersediaan pangan yang sangat kurang. Resesi biasanya berlangsung dalam jangka waktu bulanan. Resesi merupakan fenomena krisis ekonomi yang jeda waktunya tidak sampai bertahun-tahun. Memang, mengatasi resesi tidak jauh dari peran seorang pemimpin.
Dalam sebuah negara, misalnya. Resesi bisa diatasi ketika pemerintah cekatan dan mampu mengeluarkan kebijakan yang solutif. Kejadian krisis ekonomi dunia yang berlangsung sekitar 1997-1998, pada dasarnya, bisa kita kategorikan sebagai kejadian resesi ekonomi. Walaupun krisis ekonomi itu berdampak pada politik Indonesia dengan jatuhnya rezim orde baru, krisis itu tidak berlangsung dalam jangka waktu lama.
Memang ada beberapa pihak yang mengatakan bahwa kejadianreformasi merupakan dampak krisis yang panjang. Namun, krisis 1998 yang berdampak pada politik di Indonesia lebih pada akumulasi kekecewaan masyarakat terhadap rezim orde baru. Krisis tersebut dijadikan sebagai momen penting untuk menggulingkan Soeharto.
Depresi Ekonomi
Ketika resesi tidak bisa diatasi, krisis itu mengarah pada yang disebutdepresi ekonomi. Depresi ini biasanya berlangsung dalam waktu yang sangat panjang seperti yang pernah dialami Amerika Serikat pada 1929. Depresi ekonomi yang terjadi di Amerika diawali dengan kegagalan pasar pada 1929 yang menyebabkan menurunnya kegiatan ekonomi masyarakat pada tingkat yang sangat buruk secara berkepanjangan.
Depresi ekonomi 1929 ini juga dipicu oleh jatuhnya bursa saham NYSE pada Oktober 1929 akibat ledakan spekulatif yang disebut economic buble (gelembung ekonomi). Kenaikan harga saham mengakibatkan terjadinya penjualan saham secara besar-besaran pada Oktober 1929 yang kemudian menyebabkan pasar saham runtuh dan indeks harga saham turun drastis.
Instabilitas akibat depresi ini menghancurkan kondisi perekonomian AS. Angka pengangguran semakin meningkat akibat ketidakmampuan pasar menyerap tenaga kerja dan daya beli masyarakat semakin menurun. Saat itu, Franklin Delano Roosevelt menggantikan presiden AS sebelumnya dan dituntut untuk menyelesaikan depresi yang sedang berlangsung.
Dalam program 100 hari pertamanya, Roosevelt mengeluarkan kebijakan yang disebut New Deal untuk mengatasi depresi ekonomi yang membuat Amerika porak poranda. Isi kebijakan New Deal dibagi menjadi tiga bagian berikut.
Relief (bantuan), yaitu bantuan dana ekonomi untuk usaha kecil serta bantuan untuk rakyat miskin.
Recovery (pemulihan) dengan jalan membuka lapanganpekerjaan yang selama masa itu tidak dapat menampung angka pengangguran.
Reform (pembaharuan) dengan mengubah cara menjalankan ekonomi dari liberal ke ekonomi yang melibatkan peran serta negara yang lebih besar.
MASALAH PEREKONOMIAN DI INDONESIA
Bidang ekonomi merupakan aspek penting dalam suatu negara. Tidak jarang, masalah perekonomian bisa berdampak besar pada kondisi sosial politik. Entah itu masalah perekonomian yang menyangkut ekonomi riil maupun ekonomi keuangan. Masalah perekonomian di Indonesia yang sempat terjadi bukan hanya masalah deflasi dan inflasi. Sektor ekonomi riil, seperti industri rumah tangga, pangan, maupun jasa, pun terkadang masih mengalami hambatan hingga saat ini.
Jika kita mau menghubungkan persoalan itu dengan pengangguran dan kemiskinan, tentu kondisi ekonomi Indonesia masih jauh disebut stabil. Usaha pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pokok pun seringkali mengalami kendala. Alhasil, kita harus berulang-ulang mengimpor beras atau gandum dari negara lain. Output pertanian kita sampai sekarang masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok dalam negeri.
Kita pernah punya cerita manis dan membanggakan soal ketahananpangan Indonesia. Ketika Sutan Sjahrir menjadi perdana menteri, Indonesia pernah memberikan bantuan beras kepada India sebanyak 2.000 ton. Prestasi yang sangat luar biasa di saat republik baru seumur jagung. Namun, bagaimana dengan sekarang? India kini telah menjadi bagian dari kekuatan ekonomi Asia yang sangat diperhitungkan, di samping Cina dan Jepang.
Usaha Mikro
Memang, pemerintah sudah berusaha sebisanya untuk meningkatkan usaha mikro atau usaha kecil. Bantuan-bantuan berupa dana, penyuluhan, serta kerja sama, pun tidak jarang dilakukan pemerintah dengan pengusaha kecil. Kendala bisanya datang dari persoalan klasik yang hingga kini masih terus berlangsung, yakni birokrasi.
Panjangnya jalur birokrasi di negara kita dalam rangka penyaluran bantuan seringkali menimbulkan keengganan para pengusaha kecil untuk mengambil kesempatan tersebut. Mereka mengajukan permohonan dana bantuan dengan membawa proposal dari satu meja birokrasi ke meja yang lain. Tidak jarang pula, di antara mereka menjadi putus asa karena lamanya proses permohonan dan malasnya menghadapi permainan birokrasi.
Usaha rumah tangga, kerajinan tangan, makanan, dan industri mode, terkadang dihadapkan pula pada persaingan yang tidak setara dengan produk-produk luar negeri. Kampanye pemerintah dalam rangka mendorong kecintaan masyarakat untuk menggunakan produk dalam negeri menjadi tidak berarti ketika impor komoditi terus bertambah. Iklim persaingan yang tidak setara ini muncul karena jumlah kekayaan modalyang dimiliki pengusaha kecil jauh berbeda dengan yang dimiliki para taipan.
Tidak jarang, pengusaha kita seringkali banting setir, berpindah dari satu jenis usaha ke jenis usaha lain. Itu masih dalam kondisi survive, namun beberapa di antara mereka harus rela untuk gulung tikar. Satu hal kecil bagi peningkatan sektor ekonomi mikro yang belum tersentuh pemerintah adalah pendayagunaan pariwisata. Di Jawa Barat saja, masih banyak alam yang menarik untuk dijadikan pariwisata tetapi belum tersentuh oleh pemerintah. Apa hubungan antara pariwisata dengan ekonomi rakyat?
Biasanya, ketika di suatu daerah terdapat tempat pariwisata, geliat usaha rakyat akan ikut terdorong. Tengok saja di pantai-pantai yang sudah dikelola dengan baik. Banyak penduduk setempat yang dapat membuka usaha warung makan, bengkel kendaraan, hingga tempat penginapan sederhana. Begitupun, usaha mikro yang dikelola dengan modal rendah tanpa dilengkapi pengetahuan manajemen yang memadai.
Alhasil, usaha hanya dilakukan untuk menyambung hidup dan mempertahankan agar tetap ada. Mereka kesulitan untuk melakukan ekspansi usaha maupun akumulasi modal. Di sinilah, peran pemerintah sangat dibutuhkan.