BADAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL
IASB telah menyimpulkan bahwa laporan hasil posisi keuangan dan kinerja operasi dalam mata uang lokal menjadi tidak berarti lagi dalam suatu lingkungan yang mengalami hiperinflasi. IAS 29, ”Pelaporan Keuangan dalam Perekonomian Hiperinflasi” mewajibkan (dan bukan hanya merekomendasikan) penyajian ulang informasi laporan keuangan utama. Secara khusus, laporan keuangan suatu perusahaan yang melakukan pelaporan dalam mata uang perekonomian hiperinflasi, apakah didasarkan pada kerangka penilaian biaya historis atau biaya kini,harus disajikan ulang sesuai dengan daya beli konstan pada tanggal neraca. Aturan ini juga berlaku untuk angka-angka terkait pada periode sebelumnya. Keuntungan atau kerugian daya beli yang terkait dengan posisi kewajiban atau aktiva moneter bersih dimasukan ke dalam laba kini. Perusahaan yang melakukan pelaporan juga harus mengungkapkan:
IASB telah menyimpulkan bahwa laporan hasil posisi keuangan dan kinerja operasi dalam mata uang lokal menjadi tidak berarti lagi dalam suatu lingkungan yang mengalami hiperinflasi. IAS 29, ”Pelaporan Keuangan dalam Perekonomian Hiperinflasi” mewajibkan (dan bukan hanya merekomendasikan) penyajian ulang informasi laporan keuangan utama. Secara khusus, laporan keuangan suatu perusahaan yang melakukan pelaporan dalam mata uang perekonomian hiperinflasi, apakah didasarkan pada kerangka penilaian biaya historis atau biaya kini,harus disajikan ulang sesuai dengan daya beli konstan pada tanggal neraca. Aturan ini juga berlaku untuk angka-angka terkait pada periode sebelumnya. Keuntungan atau kerugian daya beli yang terkait dengan posisi kewajiban atau aktiva moneter bersih dimasukan ke dalam laba kini. Perusahaan yang melakukan pelaporan juga harus mengungkapkan:
1. Fakta bahwa penyajian ulang untuk perubahan dalam daya beli unit pengukuran telah dilakukan.
2. Kerangka dasar penilaian aktiva yang digunakan dalam laporan keuangan utama (yaitu penilaian biaya historis atau biaya kini).
3. Identitas dan tingkat indeks harga pada tanggal neraca,beserta dengan perubahannya selama periode pelaporan.
4. Keuntungan atau kerugian moneter bersih selama periode tersebut.
2. Kerangka dasar penilaian aktiva yang digunakan dalam laporan keuangan utama (yaitu penilaian biaya historis atau biaya kini).
3. Identitas dan tingkat indeks harga pada tanggal neraca,beserta dengan perubahannya selama periode pelaporan.
4. Keuntungan atau kerugian moneter bersih selama periode tersebut.
ISU-ISU MENGENAI INFLASI
Terdapat empat isu akuntansi inflasi yang cukup mengganggu. Keempat isu itu adalah:
(1) apakah dolar konstan atau biaya kini yang lebih baik mengukur pengaruh inflasi
(2) perlakuan akuntansi terhadap keuntungan dan kerugian inflasi
(3) akuntasi inflasi luar negeri, dan
(4)menghindari fenomena kejatuhan ganda.
Terdapat empat isu akuntansi inflasi yang cukup mengganggu. Keempat isu itu adalah:
(1) apakah dolar konstan atau biaya kini yang lebih baik mengukur pengaruh inflasi
(2) perlakuan akuntansi terhadap keuntungan dan kerugian inflasi
(3) akuntasi inflasi luar negeri, dan
(4)menghindari fenomena kejatuhan ganda.
Keuntungan dan Kerugian Inflasi
Perlakuan keuntungan dan kerugian pos-pos moneter (yaitu kas,piutang,dan utang) tergolong kontroversial. Keuntungan dan kerugian pos-pos moneter di Amerika Serikat ditentukan dengan menyajikan ulang dalam dolar konstan,saldo awal dan akhir,serta transakasi dalam,seluruh aktiva dan kewajiban moneter (termasuk utang jangka panjang). Angka yang dihasilkan diungkapkan sebagai pos terpisah. Perlakuan ini memandang keuntungan dan kerugian pos-pos moneter sebagai hal yang berbeda dari jenis pendapatan yang lain.
Perlakuan keuntungan dan kerugian pos-pos moneter (yaitu kas,piutang,dan utang) tergolong kontroversial. Keuntungan dan kerugian pos-pos moneter di Amerika Serikat ditentukan dengan menyajikan ulang dalam dolar konstan,saldo awal dan akhir,serta transakasi dalam,seluruh aktiva dan kewajiban moneter (termasuk utang jangka panjang). Angka yang dihasilkan diungkapkan sebagai pos terpisah. Perlakuan ini memandang keuntungan dan kerugian pos-pos moneter sebagai hal yang berbeda dari jenis pendapatan yang lain.
Di Inggris , keuntungan dan kerugian
pos-pos moneter dipisahkan menjadi modal kerja moneter dan mekanisme
penyesuaian. Kedua angka tersebut ditentukan melalui perubahan harga
khusus (dan bukan umum). Mekanisme penyesuaian mengindikasikan manfaat
(atau biaya) kepada para pemegang saham yang berasal dari pembiayaan
utama selama suatu periode perubahan harga. Angka-angka ini ditambahkan
atas (dikurangi dari) laba operasi biaya kini untuk menghasilkan ukuran
kemakmuran yang dapat dihapuskan, yang disebut sebagai “Laba Biaya Kini
Teratribusi Kepada Pemegang Saham”.
Pendekatan di Brasil yang tidak lagi
diwajibkan, tidak menyesuaikan aktiva dan kewajiban kini secara
eksplisit, karena jumlah-jumlah ini dinyatakan dalam hal nilai yang
dapat direalisasi. Namun demikian, penyesuaian dari penyajian bersih
aktiva permanen dan ekuitas pemilik yang disesuaikan dengan tingkat
harga menunjukkan keuntungan atau kerugian daya beli umum atas pendanaan
modal kerja yang berasal dari utang atau kewajiban. Penyesuaian aktiva
permanen yang melebihi penyesuaian ekuitas menunjukan adanya bagian dari
aktiva permanen yang didanai oleh utang, sehingga menimbulkan
keuntungan daya beli. Sebaliknya, penyesuaian ekuitas yang lebih besar
dari penyesuaian aktiva permanen menunjukan adanya sebagian modal kerja
yang didanai oleh ekuitas. Kerugian daya beli diakui untuk bagian ini
selama periode inflasi.
SSAP 16 memiliki keunggulan dalam
mengatasi pengaruh inflasi. Sejalan dengan persediaan dan aktiva
tetapnya, suatu perusahaan perlu meningkatkan modal kerja dalam nilai
nominal bersih untuk mempertahankan kemampuan operasinya dengan harga
yang semakin meningkat. Perusahaan juga akan mendapatkan manfaat dari
penggunaan utang selama masa inflasi. Tujuan akuntansi inflasi adalah
untuk mengukur kinerja suatu perusahaan dan memungkinkan setiap orang
yang tertarik untuk mengukur jumlah, waktu, dan kemungkinan arus kas
masa depan.
Suatu perusahaan dapat mengukur
penguasaannya terhadap barang dan jasa tertentu dengan menggunakan
indeks untuk mengukur keuntungan dan kerugian moneter. Karena tidak
seluruh perusahaan dapat menyusun indeks harga beli yang khusus untuk
perusahaan itu,pendekatan di Inggris merupakan alternatif praktis yang
baik. Ketimbang mengungkapkan mekanisme penyesuaian (atau
sejenisnya),kami lebih suka untuk memperlakukannya sebagai pengurangan
dari penyesuaian biaya kini untuk depresiasi, harga pokok penjualan dan
modal kerja moneter. Pembebanan biaya kini dari penyajian ulang laba
biaya historis selama masa inflasi akan terhapuskan dengan pengurangan
beban jasa utang yang digunakan untuk mendanai pos-pos operasi tersebut.
AKUNTANSI UNTUK INFLASI LUAR NEGERI
Di Amerika Serikat, FASB berupaya untuk membahas masalah inflasi dengan mewajibkan perusahaan pelapor yang besar untuk melakukan eksperimen dengan pengungkapan daya beli konstan biaya historis dan pengungkapan biaya kini. FAS 89, yang mendorong (dan bukan lagi mengharuskan) perusahaan untuk memperhitungkan perubahan harga, masih meninggalkan permasalahan yang masih belum terselesaikan dalam dua tingkatan. Pertama, perusahaan mungkin terus mempertahankan nilai aktiva nonmoneter berdasarkan biaya historisnya (disajikan ulang untuk perubahan tingkat harga umum) atau menyajikan ulang berdasarkan ekuivalen biaya kini. Kedua, perusahan yang memilih untuk menyediakan data biaya kini tambahan atas operasi luar negeri memiliki dua metode pilihan dalam mentranslasikan dan menyajikan ulang akun-akun luar negeri dalam dolar AS.
Di Amerika Serikat, FASB berupaya untuk membahas masalah inflasi dengan mewajibkan perusahaan pelapor yang besar untuk melakukan eksperimen dengan pengungkapan daya beli konstan biaya historis dan pengungkapan biaya kini. FAS 89, yang mendorong (dan bukan lagi mengharuskan) perusahaan untuk memperhitungkan perubahan harga, masih meninggalkan permasalahan yang masih belum terselesaikan dalam dua tingkatan. Pertama, perusahaan mungkin terus mempertahankan nilai aktiva nonmoneter berdasarkan biaya historisnya (disajikan ulang untuk perubahan tingkat harga umum) atau menyajikan ulang berdasarkan ekuivalen biaya kini. Kedua, perusahan yang memilih untuk menyediakan data biaya kini tambahan atas operasi luar negeri memiliki dua metode pilihan dalam mentranslasikan dan menyajikan ulang akun-akun luar negeri dalam dolar AS.
Investor memerlukan laporan keuangan yang
disesuaikan dengan tingkat harga spesifik dan bukan tingkat harga umum.
Mengapa? Karena penyesuaian tingkat harga spesifik (model biaya kini
yang kita gunakan) menentukan jumlah maksimum yang dpat dibayarkan oleh
perusahaan sebagai dividen (kekayaan yang dapat dibagikan) tanpa
mengurangi kapasitas produktifnya.
Kesimpulan ini menunjukan bahwa masalah
sajikan ulang-translasikan versus masalah translasikan-sajikan ulang
bukan merupakan sesuatu yang penting. Kedua metode tersebut didasarkan
pada kerangka dasar penilaian yang tidak terlalu banyak
direkomendasikan-biaya historis. Kedua metode tersebut tidak mengubah
kerangka dasar yang ada. Terlepas dari bagaimana penyesuaian
dilakukan,model biaya historis tetap saja adalah model biaya historis.
Prosedur penyesuaian tingkat harga berikut ini lebih disukai:
- Sajikan ulang laporan keuangan seluiruh anak perusahaan,baik domestik secara spesifik maupun asing,dan laporan induk perusahaan untuk mencerminkan perubahan dalam harga spesifik (sebagai contoh biaya kini).
- Translasikan akun-akun seluruh anak perusahaan di luar negeri ke dalam nilai ekuivalen mata uang domestik dengan menggunakan suatu nilai konstan (yaitu kurs valuta asing pada tahun dasar atau tahun sekarang).
- Gunakanlah indeks harga spesifik yang relevan dengan apa yang dikonsumsi oleh prusahaan dalam menghitung keuntungan atau kerugian moneter. Sudut pandang induk perusahaan memerlukan indeks harga domestik; sudut pandang perusahaan lokal memerlukan indeks harga lokal.
Menyajikan ulang baik akun-akun
perusahaan luar negeri dan domestik menjadi ekuivalen harga kini akan
menghasilkan informasi yang relevan dengan keputusan. Informasi ini
memberikan kesempatan kepada investor untuk memperoleh informasi
sebanyak mungkin yang menyangkut dividen masa depan. Jauh lebih mudah
untuk membandingkan dan mengevaluasi hasil konsolidasi seluruh
perusahaan daripada yang Perhatikan sesuai dengan dasar penyesuaian
inflasi, perusahaan di atas telah mengurangi laba dengan kerugian
translasi sebesar $29 dan penyesuaian inflasi harga pokok penjualan
sebesar $40-dengan jumlah keseluruhan sebesar $69 atau 34% dari saldo
awal persediaan sebesar $200 pada tanggal 1 Januari.
Namun demikian perhatikan pula bahwa
inflasi hanyalah sebesar 20%! Kejatuhan gandalah yang menyebabkan hal
ini terjadi. Perhitungan dolar memasukkan perhitungan ganda antara
kerugian devaluasi mata uang,yang ditimbulkan dari inflasi dan
penyesuaian harga pokok penjualan terhadap inflasi,yang menjadi akar
penyebab devaluasi mata uang.Penyesuaian inflasi harga pokok penjualan
dengan metode sajikan ulang-translasikan saja sudah cukup. Penyesuaian
ini tidak hanya mengahapuskan laju inflasi AS (sebesar 6%),tetapi juga
perbedaan laju inflasi di antara negara lokal sebesar 20% dan di AS
sebesar 6%- yang menimbulkan devaluasi sebesar 12%.
Sumber :
Frederick D.S. Choi, Gary K.Meek, International Accounting, Buku 1 – Edisi 5,Salemba Empat, Jakarta 2005.
http://ikapurple.blogspot.com/2011/04/inflasi.html
http://bluegulzz.wordpress.com/2011/03/22/d/
Frederick D.S. Choi, Gary K.Meek, International Accounting, Buku 1 – Edisi 5,Salemba Empat, Jakarta 2005.
http://ikapurple.blogspot.com/2011/04/inflasi.html
http://bluegulzz.wordpress.com/2011/03/22/d/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar